Di samping Pendapa Tedjokusumo (8/8) sekitar 30 an lebih Maba dikumpulkan oleh tim SPK. Mereka adlam Maba yang
melanggar peraturan. Amel, salah satu pemandu gugus Peking mengatakan bahwa
mereka sebenarnya sudah memberitahu Maba kalau Maba sudah harus sampai di
kampus pukul enam kurang seperempat.
Adi Supriyadi, salah satu Maba
dari gugus Peking menyatakan bahwa dia terlambat karena sedikit sakit, hanya
saja dia tidak tahu bagaimana prosedur izin. Tidak diketahuinya prosedur ini juga
dibenarkan oleh Fahma, salah satu pemandu. Dia mengatakan bahwa pemandu
sebenarnya sudah memberi tahu, hanya saja Maba masih bingung. Prosedurnya pun
sedikit rumit, karena dari pemandu Maba disarankan untuk menemui Tim Advokasi,
dari tim Advokasi mereka akan dilimpahkan ke SPK.
Intan, Maba dari gugus Sampek,
memiliki cerita lain. Dia sudah sampai di kampus pukul enam, hanya saja co card nya ketinggalan di kost,
sehingga dia harus kembali lagi ke kost. Naasnya setelah dia sampai di kampus,
ternyata terlambat.
Dimas, salah satu tim advokasi
menyatakan bahwa pembelaan disesuaikan dengan kesalahan dan saksi. Hal ini
diperkuat juga oleh pernyataan dari Sinta, koordinator Advokasi. “Memang kalau
mau izin ke advokasi, ada kesimpangsiuran juga. Sering ada miskomunikasi antara
Maba, pemandu, dan advokasi. Dari kami sudah menginformasikan, hanya saja
karena saat puasa mungkin Mabanya kurang konsentrasi”
Ketika ditanya mengenai alur
advokasi, Sinta menjelaskan bahwa pertama Maba yang sudah dikumpulkan oleh tim
SPK akan diselidiki untuk mengetahui apakah Maba tersebut patut dibela atau
tidak. Kalau ternyata anaknya berdasarkan beberapa informasi memang bandel,
maka pihak advokasi akan menyerahkan sepenuhnya kepada SPK. Kemudian, mereka
akan melakukan sidang. Dalam penyelidikan pun mereka tidak serta merta bekerja
sendiri, melainkan juga melibatkan tim SPK dan pemandu.
Dian Fitrianto, salah satu tim
SPK menuturkan bahwa hari ini banyak sekali Maba yang melakukan pelanggaran.
Pelanggaran paling banyak adalah terlambat dan sepatu yang tidak sesuai
peraturan. Disinggung seputar hukuman dia menjelaskan, bahwa hukuman
disesuaikan dengan pelanggaran “Iya paling suruh baris berbaris, kemudian janji
di depan teman-teman. Maba yang baru sekali melanggar paling dicatat, namun Maba
yang sudah sering melanggar akan dikumpulkan untuk mendapatkan sanksi
tersendiri”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar