Label

Sabtu, 29 November 2014

E-MAIL VS. KERTAS

gambar: redaksi

| Henggar Sulistyowati


Belakangan penggunaan surat elektronik atau e-mail menjadi topik yang sempat mencuat dalam dunia pendidikan. Banyak orang yang berpendapat bahwa menggunakan  surat elektronik atau lebih dikenal e-mail jauh lebih efektif dibandingkan dengan kertas dalam hal dokumentasi.

Beberapa kalangan terutama dari mahasiswa menyatakan bahwa memberikan dokumen skripsi kepada dosen pembimbing melalui e-mail lebih efektif dibandingkan dengan print kertas. Selain itu, menggunakan e-mail juga bisa mengurangi produksi kayu di Indonesia yang kini semakin sedikit jumlahnya. Jadi, ada beberapa kelebihan yang dimiliki media surat-menyurat tersebut.

Kelemahan bangsa kita dalam mengoptimalkan sumber daya alam yang ada, adalah belum bisa meregenerasi atau memperbaharui. Setelah menebang pohon, pohon yang ditebang tidak diganti dengan yang baru, maka semakin lama ketika tidak ada pengawasan akan habis pohon-pohon di negeri ini. Hal tersebut akan berdampak pada khalayak umum di mana bisa mengakibatkan hutan gundul, yang kemudian berakibat pada banjir dan lain sebagainya. Selain itu sudah dipastikan Indonesia bisa kehilangan predikatnya sebagai paru-paru dunia.

Ada beberapa kelebihan yang dimiliki oleh surat elektronik atau yang sering disebut e-mail (electronic mail). Salah satu contohnya adalah seperti yang telah dikemukakan di atas yaitu merupakan salah satu upaya untuk mengurangi penggunaan kayu dalam rangka  melindungi hutan Indonesia. Secara matematis, dikutip dari sebuah laman di internet, setiap 15 rim kertas ukuran A4 akan menebang  1 pohon, setiap 7000 eksemplar koran yang kita baca setiap hari akan menghabiskan 10-17 pohon hutan.

Jadi, bisa dibayangkan sendiri ketika kita mengurangi penggunaan kertas maka akan ada banyak pohon yang terselamatkan, setidaknya dalam waktu dekat. Sejatinya Indonesia sudah menyediakan lahan tersendiri untuk produksi pulp  dan kertas yang dikenal dengan Hutan Tanaman Industri (HTI). Tetapi nyatanya, lahan HTI tersebut tidak mencukupi kebutuhan para produsen dalam berproduksi. Akibatnya, hutan alam terkena imbasnya hingga memicu pembalakan liar yang tentu tidak bertanggung jawab.

Para pembalak liar tersebut dengan tidak ada rasa bersalahnya meninggalkan hasil penebangan mereka tanpa ada reboisasi yang notabene memerlukan waktu lama. Bukti dari kegagalan HTI adalah semakin tingginya angka ekspor pulp dan kertas.

Di beberapa negara maju sudah banyak kalangan yang mulai menggunakan email sebagai media surat-menyurat terutama di dunia perkantoran. Selain hal tersebut di atas, menggunakan e-mail juga lebih efisien waktu, tempat, dan biaya tentunya. Mengirim email tidak perlu menunggu waktu-waktu tertentu, karena penggunaan e-mail tidak ada batas waktunya. Hal ini sangat membantu, karena kita tidak perlu sibuk mencari tempat print untuk menge-print hasil kerja kita, sehingga kita juga tidak merasa dikejar-kejar untuk segera menyelesaikan pekerjaan kita karena takut tempat print akan segera tutup. Mengirim hasil karya melalui e-mail juga tidak mengenal ruang. Di manapun kita berada, entah itu di belahan dunia mana pun, sejauh apapun, kita masih bisa mengirim karya kita. Dan itu pun tidak memerlukan waktu lama untuk bisa sampai ke tempat tujuan. Menggunakan e-mail sebagai sarana mengirim karya juga sangat memungkinkan bisa menghemat biaya. Tak perlu mengeluarkan uang sama sekali, tentunya bisa menghemat budget atau uang yang dialokasikan untuk surat menyurat bisa digunakan untuk keperluan lain.

Layaknya manusia yang memiliki kekurangan pun begitu dengan e-mail. Sesuatu yang ada di dunia itu tidak ada yang sempurna memang. Sebagai suatu media surat-menyurat e-mail memiliki ketergantungan terhadap koneksi. Ketika di awal menyatakan bahwa email memang tidak terbatas oleh ruang, tetapi ketika sudah berhubungan dengan koneksi maka akan menjadi suatu hal yang berbeda. Bagaimana bisa berbeda? Karena tanpa koneksi e-mail pun tidak akan bisa digunakan maka yang jauh pun akan tetap jauh. Berbeda dengan kertas yang bisa sampai ke tempat tujuan ketika sudah diantarkan oleh pak pos. bahkan terkadang meskipun koneksi internet sudah bagus belum tentu si penerima bisa menerima e-mail yang kita kirim dalam waktu sebentar karena bisa saja di sana koneksinya buruk.

Jadi, untuk bisa saling menerima dan mengirim dalam wakru bersamaan tanpa pending, diperlukan koneksi yang lancar di kedua pihak. Dan merupakan hal yang sulit bisa ditemukan di negeri yang kaya akan sumber daya alam ini. Berbeda dengan negara Korea Selatan yang memiliki koneksi cepat hampir di seluruh sudut kota, karena pemerintah Korea sangat mendukung masyarakat Korea dalam hal teknologi informasi.

Kekurangan dari e-mail adalah potensi adanya spam. Karena mudahnya menggunakan e-mail maka dimungkinkan akan banyak orang yang mengirim pesan melalui e-mail, maka kemungkinan untuk adanya spam sangat besar. Spam atau pesan tak berarti sering sekali menjadi keluhan bagi para pengguna e-mail. Selain spam kerahasiaan dokumen juga menjadi masalah lain dari penggunaan e-mail. Apabila yang kita kirimkan adalah dokumen yang biasa saja di mana semua orang boleh membaca tidak akan menjadi masalah, lain halnya ketika dokumen yang dikirimkan tersebut adalah dokumen perusahaan yang penting. Mengingat potensi e-mail untuk bisa disadap cukup besar, sehingga pengawasan dan kehati-hatian dalam menggunakan e-mail sangat diperlukan.

Account pada e-mail juga menjadi masalah lain. Ketika kita sudah lama sekali tidak menggunakan atau bahkan membuka e-mail maka kemungkinan besar e-mail tersebut bisa dinonaktifkan oleh server e-mail tersebut. Sehingga kita diminta untuk memasukkan e-mail kita lagi. Masalahnya, adalah ketika kita lupa password untuk e-mail karena mungkin kita terlalu memiliki banyak akun seperti facebook, plurk, twitter, atau akun lain, Tentu kita harus membuat account e-mail yang baru. Pernah suatu saat, saya akan membuka e-mail saya, karena memang sudah lama tidak saya buka, biasanya langsung masuk saja tanpa sign in lagi sudah bisa karena saya sengaja tidak sign out berhubung komputer yang saya gunakan adalah milik sendiri. Tetapi sayangnya saya diminta untuk memasukkan password saya lagi, dan fatalnya saya lupa passwordnya, sudah barang tentu saya harus membuat account yang baru.

Menggunakan e-mail atau print kertas merupakan sebuah pilihan. Sistem pendidikan pun tidak semuanya menggunakan e-mail. Ada pendidik yang menghendaki tugasnya  dikumpulkan melalui e-mail ada juga yang dalam bentuk print kertas. Tetapi, selama kita masih bisa menyelematkan bumi dengan mengurangi penggunaan kayu dari hutan alam, kenapa tidak? Meskipun begitu, kita pun tak akan bisa lepas dari kertas, karena selama kehidupan ini masih ada, maka keberadaan buku pun akan tetap eksis.

Tidak ada komentar: