Jumat pagi (26/06), sekitar 4000 mahasiswa UNY 2015
memadati GOR UNY untuk mengikuti upacara pelepasan KKN semester khusus. Kuliah Kerja Nyata (KKN)
adalah bagian dari sistem pendidikan tinggi yang menempatkan mahasiswa di luar
kampus agar mahasiswa hidup ditengah-tengah masyarakat. Menurut data yang
diberikan oleh Agus selaku Subag Informasi LPPM, “Tahun ini ada sekitar seribu
satu mahasiswa untuk yang KKN shif dua , dan tigaribu sekian untuk yang
shif satu di bulan Ramadhan”. Meskipun acara pelepasan KKN shift 1 dan shift 2 diadakan bulan
Ramadhan, namun tak ada kendala dalam teknis acara pelepasan KKN semester
khusus ini. Drs. Hiryanto, M.Si selaku
Dosen Pembimbing Lapangan dari daerah Kabupaten Gunung Kidul mengatakan bahwa
semua berjalan lancar, “Hanya saja mahasiswanya banyak sekali yang datang telat
kesiangan”.
Acara
pelepasan yang dimulai dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya ini antusias
diikuti oleh mahasiswa yang terbagi menjadi beberapa wilayah seperti Kabupaten
Gunung Kidul, Kabupaten Magelang, Kabupaten Klaten, Kota Yogyakarta, Kabupaten
Kulon Progo, dan Kabupaten Bantul. “Selain bertemakan Posdaya (Pos Pemberdayaan
Keluarga-red), khusus untuk daerah Bantul ditempatkan di daerah wisata seperti
Parangtritis,Imogiri,dll. Diharapkan mahasiswa yang mendapat jatah di wilayah
ini bisa memaksimalkan potensi wisata dan membuat profil tentang desa wisata
ini” terang Drs. Hiryanto, M.Si.
Sempat
beredar rumor tentang mahalnya pembiayaan program KKN daerah Bantul yang
beredar di jejaring media, Irvan dari Jurusan Biologi FMIPA selaku ketua
kelompok Jetis Bantul mengatakan bahwa hal tersebut wajar saja karena
pembiayaannya sudah termasuk biaya hidup berupa makan, listrik, air, dan
lain-lain. Drs. Hiryanto juga menambahkan,” Ya wajar saja mahal sampai sebelas juta, soalnya dulu itu bekas
tempat KKN UGM, nah mereka iuran per anak tigapuluh ribu setiap hari dikali
tigapuluh dikali sebelas anak. Jadi, tigapuluh ribu sudah termasuk program dan
biaya kehidupan”, tambahnya.
Untuk
pembiayaan sendiri, seperti tahun-tahun sebelumnya LPPM sudah membekali dana sekitar Rp 40.000
per mahasiwa. “Harapannya bisa membantu program KKN mereka, semoga tahun depan
naik karena sudah bergantung kepada biaya UKT” terang Drs. Hiryanto.
Ditanya
mengenai persiapan penerjunan KKN UNY 2015 semester khusus untuk kelompok shift I banyak yang terkendala waktu. Ajeng dari jurusan Pendidikan
IPS yang ditempatkan daerah Kota Gede
mengatakan, “Ada beberapa kendala untuk KKN shift satu, yang pertama karena
pelaksanaannya bulan Ramadhan sudah seminggu lagi jadi mepet untuk persiapan
bikin program matriknya, apalagi nanti ga ada cutinya Cuma tiga hari yaitu H-1 dan
Lebaran, dan H+1 Lebaran ” ungkapnya. (I/K)