Yogyakarta, 14 Agustus 2015. Sebentar
lagi, Taman Kuliner Condongcatur Yogyakarta akan dihiasi kemeriahan Festival
Kesenian Yogyakarta (FKY) 27, yang mengusung tema DANDAN, dan akan digelar
selama 18 hari. Dalam jangka waktu tersebut masyarakat dapat menikmati berbagai
macam suguhan seni dan budaya, baik tradisi maupun modern kontemporer, serta
tidak ketinggalan pula sajian kuliner dan kerajinan kreatif.
Prosesi pembukaan
Festival yang makin jadi kebanggaan warga Yogyakarta ini pada 19 Agustus 2015
dibuka dengan “Pawai Edan-Edanan” yaitu pawai street performance di
sebagian ruas Jalan Kaliurang, yang mengambil rute dari PKKH UGM - Gedung Grha
Sabha Pramana - Gedung Rektorat UGM - dan berakhir di Perempatan Selokan
Mataram. Pawai yang dimulai pada 15:00 WIB ini akan diikuti 30 kontingen yang
berasal dari berbagai kelompok kesenian empat kabupaten dan satu kotamadya
Daerah Istimewa Yogyakarta, serta kelompok-kelompok kesenian masyarakat
sekitar.
Untuk keperluan
tersebut, maka sejak pukul 14:00 WIB akan ada penutupan sebagian ruas jalan
Kaliurang dan pengalihan arus lalu lintas di sekitar lokasi tersebut, hingga
saat selesainya Pawai Edan-edanan tersebut, sekitar pukul 17:30 WIB.
Malam harinya
bertempat di Panggung Pasar Seni Taman Kuliner Condongcatur upacara pembukaan
FKY 27 dilanjutkan pada 19:00 WIB yang rencananya akan dihadiri dan secara
resmi dibuka oleh Gubernur DIY. Acara pembukaan ini diramaikan para penampil
seni musik dan tari kontemporer. Beberapa penampil yang akan mengisi acara
pembukaan ini antara lain Sanggar Sekar Arum, Mila Art Dance, Karawitan Canda
Nada, dan Yogyakarta Symphony Orchestra.
Pelaksanaan FKY 27
ini sendiri, selain sebagian besar terpusat di Taman Kuliner Condongcatur, ada
beberapa program yang diselenggarakan di luar lokasi ini. Seperti misalnya
Pameran PAPERU (Para Perupa Muda) “Laras Sinawang” yang digelar di
Sasana Hinggil Yogyakarta, Jogjakarta Video Mapping Project (JVMP) di Panggung
Krapyak dan gedung DPRD, serta Teater FKY oleh Kalanari Theatre Movement
digelar di bekas gedung bioskop Permata.
Selain menawarkan
panggung dan pasar seni budaya, FKY 27 juga memiliki program Sastra – pembacaan prosa, pemutaran Bioskop FKY,
serta kegiatan-kegiatan workshop seni rupa, lokakarya, serta diskusi seni yang
semuanya terbuka bagi masyarakat luas.
Selain di tingkat
DIY, Festival Kesenian Yogyakarta juga diselenggarakan di tingkat kota dan
kabupaten. Untuk FKY Kota di Plaza Pasar
Ngasem pada tanggal 1 - 4 September, FKY Gunungkidul di Alun-Alun Wonosari pada
22 - 27 Agustus, FKY Sleman di Lapangan Sendang Adi Mlati pada 21 - 23 Agustus
2015, FKY Bantul di Imogiri Sewon pada
20 -26 Agustus, dan FKY Kulonprogro di Alun-alun Wates pada 22 – 25 Agustus 2015.
Menurut Ketua Umum
FKY 27 Ishari Sahida, dipilihnya Taman Kuliner Condongcatur Yogyakarta sebagai
tempat digelarnya FKY 27 didasari pertimbangan kondisi budaya dan
kemasyarakatan yang menarik.
“Sebagai sebuah wilayah yang di satu bagian memiliki kondisi
lingkungan urban, sementara pada bagian lain terdapat penduduk lokal yang masih
dekat dengan kehidupan agraris, Condongcatur dapat jadi tempat yang tepat untuk
menyerap dan mewujudkan visi dan misi FKY tahun ini.” jelas pria yang akrab dipanggil Ari Wulu ini.
“Misi dan visi FKY tahun ini tersebut, terutama yang berkaitan dengan
pelestarian dan pengembangan seni budaya yang tumbuh dan berkembang di seluruh
wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta, baik yang telah populer dan terkenal,
maupun yang masih berkembang.” pungkasnya.
INFO UMUM :
TEMA FKY 27: DANDAN
DANDAN dalam bahasa Jawa memuat dua aktivitas: bersolek
dan berbenah. Bersolek selalu
identik dengan aktivitas yang menuntun pada kualitas estetika; paras atau
penyajian. Sedangkan berbenah
identik dengan upaya perbaikan fisik atau non-fisik. Membawa keduanya sebagai
konsep dalam FKY 27, adalah upaya untuk menyajikan seni dan budaya Yogyakarta,
baik di wilayah kota maupun kabupaten secara maksimal, sebagai wujud karakter
dari Yogyakarta sebagai kota seni dan budaya.
nDandani membutuhkan peran serta semua elemen masyarakat,
baik laki-laki maupun perempuan. Meskipun terdiri dari elemen masyarakat yang
berbeda-beda namun harus tetap mampu menyajikan dan menjadikan paras seni
budaya Yogyakarta dengan (lebih) baik.
Konsekuensinya,
FKY 27 diharapkan tetap mampu “menopangi” Yogyakarta secara estetik dalam
format festival, dan bukan sekadar “menopengi” yang berarti hanya menjadi
rutinitas tahunan tanpa ada tujuan untuk mempertahankan atau mengembangkan
karakteristik seni budaya Yogyakarta. Melalui festival seni ini diharapkan
dapat terjadi bincang keilmuan, wacana, kreasi sampai pergerakan yang lebih
komprehensif sebagai upaya dari mulai dandan sampai dengan nDandani Yogyakarta dengan rupa-rupa permasalahannya. Semoga.
LOGO: WAJAH - PENGUBAH
Wajah
yang menjadi logo FKY 27 ini merepresentasikan masyarakat sebagai agen pengubah
kebudayaan. Menghadirkan wajah
merupakan penanda bahwa upaya untuk mewujudkan
tujuan dari FKY 27, perlu melibatkan seluruh elemen masyarakat, dari akar
rumput hingga pembuat kebijakan. Semua berkontribusi untuk saling nDandani, karena “wajah” dari kebudayaan
Yogyakarta dari waktu ke waktu, terpancar dari mereka yang hidup di dalamnya.
TARI “EDAN-EDANAN”
Penggunaan
tari ini sebagai main idea visual
logo dimaksudkan bahwa dalam upaya nDandani,
yang antara lain memerlukan kebaruan pemikiran dan tindakan untuk merespon
realitas di Yogyakarta melalui kerjasama antar berbagai pihak, membutuhkan
energi besar untuk bekerja dan seni mengelola pekerjaan secara cerdas, agar
memperoleh output dan outcome maksimal.
Energi
seperti itu, diharapkan muncul dari anak muda sebagai wakil dari agent of change; yang beda, dinamis dan
selalu berani berpikir, dan berimaji yang eDAN-eDANan untuk suatu perubahan.
PROGRAM - PROGRAM FKY 27 :
·
Pawai/kirab seni tgl 19 Agustus 2015 pukul 15.00 WIB di ruas Jl.
Kaliurang dilanjutkan dengan “opening
ceremony” sebagai tanda dibukanya FKY ke-27, pukul 19.00 di Taman Kuliner
Condongcatur
·
Pasar Seni FKY 27, tgl 19 Agustus – 5 September 2015 pukul 10.00
– 22.00 WIB di Taman Kuliner Condongcatur
·
Panggung Pasar Seni, tgl 20 Agustus – 5 September 2015 pukul
15.00 – 21.00 WIB di Taman Kuliner Condongcatur
·
Workshop seni kreatif dan kerajinan tangan, tgl 20 Agustus – 5
September 2015 pukul 15.00 – 21.00 WIB di Taman Kuliner Condongcatur
·
Lokakarya : LARAS SINAWANG tgl 20, 22, 26, 28, 30 Agustus 2015
·
Panggung Senyap FKY tgl 23 Agustus 2015 – 5 September 2015
pukul 16:00-22:00 di Taman Kuliner
Condongcatur
·
Pembacaan Prosa : Ini Muka. Siapa Punya?, tgl 22-24 Agustus 2015
pukul 19:00-22:00 di Taman Kuliner Condongcatur
·
Teater FKY : “In Situ #1
: Permata” – Kalanari Theatre Movement, tgl 23-25 Agustus 2015 pukul
19:00-22:00 di ex-Bioskop Permata
·
Lomba Busana Koran FKY tgl 23 Agustus 2015 pukul 10:00-11:00 WIB
dan Lomba Melukis Talenan tgl 5 September 2015 pukul 10:00-14:00 WIB di Taman
Kuliner Condongcatur
·
Pameran Para Perupa Muda : LARAS SINAWANG, tgl 25 – 31 Agustus
2015 pukul 10.00 – 21.00 WIB di Sasana Hinggil
·
Bioskop FKY, tgl 26-31 Agustus 2015 pukul 19:00-21:00 WIB di
Taman Kuliner Condongcatur
·
Diskusi Seni dan Budaya FKY 27 : LARAS SINAWANG, tgl 28 dan 29
Agustus 2015 pukul 13.30 – 16.30 WIB di Den Nanny Resto
·
Jogjakarta Video Mapping Project tgl 30 Agustus 2015 pukul 19:00-22:00 di DPRD
DIY dan tgl 4 September 2015 pukul 19:00-22:00 di Panggung Krapyak
·
Panggung Edan-edanan tgl 2-3 September pukul 19:00-selesai di
Jembatan Sarjito
Narasumber:
Ketua Divisi Program :
Ishari Sahida (Ari Wulu)
Ketua Divisi Bagian Umum : Setyo
Harwanto
Ketua Divisi Seni dan Kreatif : Roby
Setiawan
Sumber: Divisi Media FKY