dok: Kreativa
Technical Meeting (TM) adalah sebuah agenda pra Ospek yang dilaksanakan untuk menunjang persiapan mahasiswa baru (Maba) dalam menjalani Ospek. Dalam acara tersebut,
untuk pertama kalinya Maba dipertemukan dengan teman-teman satu gugusnya.
Setiap gugus terdapat empat pemandu yang bertugas mengarahkan dan mendampingi
Maba. TM Ospek Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) diselenggarakan pada hari Kamis
dan Jumat, 20-21 Agustus 2015. TM dimulai pukul 06.00 WIB, diawali dengan
pengondisian Maba di depan gedung Laboratorium Musik dan Tari. Selanjutnya
pukul 07.30 WIB diarahkan untuk memasuki gedung Stage Tari.
Di dalam Stage Tari tersebut mereka melakukan
serangkaian persiapan Ospek. Seperti menyanyikan yel-yel bersama, meneriakkan
jargon FBS, mencatat penugasan untuk Ospek. Yaitu membuat artikel tentang
tokoh, artikel kapita selekta yang dipilih oleh masing-masing Maba dan esai
mengenai tema Ospek tahun ini. Selain itu, Maba juga mencatat berbagai perlengkapan
yang dibutuhkan untuk Ospek baik universitas, fakultas maupun jurusan. Seperti
pada tahun-tahun sebelumnya, sebagian dari perlengkapan itu telah disediakan
oleh panitia dan sebagian lagi harus dipersiapkan Maba sendiri.
Memasuki waktu istirahat, sholat, makan (Ishoma), banyak Maba
berbondong-bondong mengantre di Pusat Kegiatan Mahasiswa (PKM) untuk mengambil goody bag. Hal ini dirasa janggal
karena sebelumnya tidak ada jadwal khusus untuk pengambilan perlengkapan Ospek
tersebut. Panitia Ospek mengambil sela-sela jadwal Ishoma untuk agenda ini.
Sehingga kegiatan ini memotong waktu Ishoma, seperti yang diungkap Fadli, Maba
Pendidikan Bahasa Inggris. “Kalau waktunya ada, mengantre pun tidak apa-apa.
Kalau mepet waktu sholat kaya begini ya tambah setengahjam lah,” keluhnya saat
ditemui di sela antrean pengambilan goody bag.
Dari pihak panitia sendiri akhirnya memberikan waktu Ishoma
tambahan dikarenakan Maba mengeluh waktu istirahatnya kurang. “Tadi ada yang
bilang waktunya kurang, terus kita tambahin 15 menit,” ungkap Sukoco, selaku
Sie acara. Menanggapi soal kurangnya waktu Ishoma, Sukoco mengatakan bahwa
sebenarnya hal tersebut dapat diatasi tergantung pemandu masing-masing gugus
dalam mengarahkannya. “Setiap gugus kan pemandunya banyak. Nah, satu pemandu
ada yang ngambil beberapa Maba untuk sholat, beberapa untuk makan, dan ambil goody bag,” tambahnya.
Adismila Fridasari, selaku KSK yang bertugas membagikan
perlengkapan Ospek kepada Maba tersebut, berpendapat bahwa jika dibandingkan
dengantahun kemarin, pengambilan goody bag dan perlengkapan lainnya dinilai
lebih efektif di tahun yang lalu. Dengan antrean panjang seperti itu, Adismila
mengeluh karena hanya ada satu stand untuk membagikan goody bag. “Karena hanya membuka satu stand, jadi
cukup melelahkan,” tambahnya.
Dalam hal pengambilan perlengkapan Ospek ini, hanya Maba jalur
SNMPTN yang harus mengambil sendiri ke PKM. Sementara untuk Maba jalur SBMPTN,
SM dan Utul, goody bag diambilkan oleh pemandu. “Ada
dua versi, SNMPTN mengambil sendiri dikarenakan mereka belum dapat undangan
dan mereka harus tanda tangan. Jadi pemandu mengarahkan ke PKM. Sedangkan
SBMPTN, SM dan Utul diambilin pemandu,” tegas Nunik selaku sie pamandu.
Sementara itu, Maba SNMPTN tercatat berjumlah 439
mahasiswa. Mahasiswa sebanyak itu harus antre sendiri untuk tanda tangan dan
mengambil undangan orang tua/walinya. Pengambilan goody bag bagi Maba non SNMPTN dilakukan pada hari yang sama setelah
selesainya pengambilan goody bag oleh mahasiswa SNMPTN. Adapun
isi dari goody bag itu sendiri adalah otok-otok,
undangan untuk orang tua, slayer ungu dan jurnal Kreativa. (Devy)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar