Ormawa
FBS menuntut BEM Rema (Harris) minta maaf ke Maba FBS
Mahasiswa
kembali diingatkan pada insiden di luar Gedung Olah Raga (GOR) UNY pada Senin (24/8)
kemarin. Peristiwa itu bermula pada saat parade Ormawa seluruh fakultas di UNY,
untuk menyambut para mahasiswa baru (Maba). Adapun dalam pelaksanaanya, Ormawa
FBS tidak diperbolehkan masuk ke dalam GOR dikarenakan jumlah perwakilan Ormawa
FBS yang hadir melebihi kuota yang ditetapkan oleh panitia Ospek universitas yang
telah disepakati sebelumnya.
Berlanjut
Kamis, (27/8) malam di Gedung Ekonomi IV, BEM Rema dan BEM fakultas seluruh UNY
melakukan mediasi untuk mencari solusi atas permasalahan tersebut. Sebab, pihak
Ormawa FBS menuntut Harris Fadhilah, selaku Presiden BEM Rema UNY untuk meminta
maaf kepada seluruh Maba FBS pada hari Jumat yaitu Ospek di hari terakhir.
Menanggapi tuntutan Ormawa FBS, pihak BEM Rema UNY bersedia meminta maaf,
bahkan tidak hanya kepada Maba FBS, tapi juga kepada seluruh Maba dan semua yang
terlibat dalam serangkaian Ospek UNY.
Harris
menyatakan hal tersebut dengan catatan, “Saya bersedia meminta maaf kepada
seluruh Maba, BEM fakultas dan seluruh panitia yang terlibat dalam serangkaian Ospek
UNY. Apabila dalam pelaksanaan Ospek ini saya dan teman-teman panitia Ospek
universitas tidak bisa memberikan yang terbaik kepada teman-teman. Tapi jika tuntutan
FBS yang diajukan kepada saya itu disebabkan karena saya dianggap menzalimi
teman-teman FBS, saya serahkan pada mekanisme yang berwenang,”
jawab Harris Fadhilah pada saat mediasi tersebut. Harris
menambahkan jika yang dianggap menzalimi itu
adalah menegakkan aturan yang sudah disepakati bersama, sekali lagi keputusan
ia serahkan pada mekanisme yang berwenang.
Jawaban
yang diberikan oleh pihak BEM Rema dalam mediasi tersebut dirasa
kurang memuaskan. Ormawa FBS hanya ingin menyelesaikan persoalan ini
dengan cara kekeluargaan. Pihak FBS sepakat jika pihak BEM Rema
bersedia meminta maaf kepada Maba besok (Jumat (28/8), red.), maka permasalahan
akan selesai. “Kami tunggu di FBS sampai pukul 3 sore, jika datang
Alhamdulillah, jika tidak ya sudah,” ucap Agus Setiawan selaku ketua BEM
FBS.
Agus
Setiawan menyatakan kalau Harris tidak juga datang ke FBS dan meminta
maaf kepada seluruh Maba FBS, maka ia akan mengambil sikap FBS
tidak akan berpartisipasi dalam Rema. Senada dengan Agus, Tama
mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
menambahkan kalau Ospek tahun depan FBS tidak akan ikut serta dalam
universitas. “FBS bisa membuat acara sendiri, “ ujarnya.
“Kalau
dia mau minta maaf ya sudah selesai. BEM Rema memperkarakan dan
mempersalahkan ini sampai ke sistematika mekanisme universitas. Saya
tidak tahu bagaimana mekanismenya,” ucap Agus saat ditemui di FBS. Sementara
Mela Melinda, selaku ketua DPM FBS mengutarakan bahwa DPM bersikap
netral atas permasalahan yang terjadi. “Mas Harris kalau disuruh
minta
maaf ya monggo, karena menurutku minta
maaf sama sekali tidak merendahkan diri.”
Mengenai
tanggapan DPM Rema atas permasalahan ini, Mela mengutarakan
kekecewaannya, “Advokasi fakultas masih dilibatkan oleh DPM
Rema dalam hal ini. Itu bentuk usaha mereka. Tapi yang disayangkan, itu
kenapa koordinasi suaranya tidak langsung ke ketua DPM fakultasnya. Itu
yang menjadi evaluasi,” tutupnya.
“Beliau
(Harris, red.) sudah minta maaf atas nama dia dan panitia Ospek
universitas lainnya. Semoga besok benar-benar datang agar
permasalahannya cepat selesai,” ucap Agus. (Suntama)
1 komentar:
FBS Bersatu!
Menuntut Keadilan!
Posting Komentar