Sabtu (13/04), Jurusan
Bahasa Sastra Indonesia (BSI) Universitas Negeri Semarang (UNNES) mengadakan studi banding dengan KMSI
dan PBSI di Cine Club FBS UNY. Kegiatan tersebut
dimulai sekitar pukul 10.30, ketika beberapa lagu oleh Misbah (PBSI) menyambut tiga
puluh perwakilan mahasiswa UNNES yang datang. Acara selanjutnya dibuka oleh MC,
lalu sambutan dari Ahmad Wahyudin, M.Hum dan Prof.Dr.Suhardi selaku Kaprodi BSI
UNY. Acara kemudian dilanjutkan dengan perkenalan masing-masing struktur pengurus
atau divisi ormawa BSI UNNES, KMSI, dan PBSI. Setelah itu, mereka melakukan sharing tentang program kerja masing-masing
jurusan.
“Kami sangat senang bisa mengunjungi Fakultas
Bahasa dan Seni UNY, selain untuk studi banding program kerja ormawa, kami juga
bisa menjalin silaturahmi sekaligus bertukar pendapat” kata Zaenudin, selaku ketua
HIMA BSI UNNES periode 2013.
Setelah perkenalan, acara berlanjut ke acara
inti yaitu diskusi panel yang dimoderatori oleh Mawaidi (mahasiswa jurusan BSI
2011), dangan pembicara Roni (Ketua HIMA PBSI 2013, Heri (Kepala suku KMSI
2013), dan Zaenudin (ketua HIMA BSI 2013 UNNES). Di sesi ini baik pihak KMSI,
PBSI, maupun HIMA BSI masing-masing saling mensosialisasikan agenda program kerja
selama satu tahun, mulai agenda rutin maupun event rutin per tahun yang sering diadakan.
Saat diskusi tanya jawab berlangsung,
pihak UNNES menanyakan banyak hal, seperti konsep apa yang digunakan dari PBSI
dan KMSI agar bisa mewadahi minat mahasiswa terhadap sastra. Pertanyaan itu dijawab
oleh Heri selaku ketua KMSI 2013.
“KMSI mempunyai tiga buah divisi yang
masing-masing berbeda bidang, yaitu Susastra ruang lingkupnya mengkaji tulisan sastra,
Sasmita dalam bidang music terutama musikalisasi puisi dan Bangun Sastra lebih kepemberdayaan
mahasiswanya (PSDM)” jelas Heri.
Tidak puas dengan satu pertanyaan, pihak
UNNES mengajukan pertanyaan yang lain. Kali ini mereka menyasar permasalahan sponsorship yang terkadang menghambat masalah
dana. Roni PBSI kemudian menanggapi “Sebelum mencari sponsorship terkadang kita memang harus mempunyai banyak link. Biasanya FBS setiap mengadakan acara
mengajukan bantuan baik berupa dana ataupun voucher, biasanya kami mengajukan ke
cafe sekitar kampus, tempat makan, distro, fotokopi, laundry, dll.
“Yang menjadi hal penting adalah jangan
sampai kita putus asa terkait masalah dana karena selalu ada jalan pihak lain
untuk ditembusi, seperti pihak fakultas atau jurusan” tambah Roni dalam diskusi tersebut.
“Saya
senang bisa mengikuti studi banding ini, karena sebagai mahasiswa baru kegiatan
ini banyak memberikan pengalaman dalam berorganisasi. Sebenarnya dulu saat rapat
persiapan studi banding ini, kami menentukan dua tempat antara UNJ (Universitas
Negeri Jakarta) dan UNY (Universitas Negeri Yogyakarta) yang akan kami
kunjungi. Tapi terkait masalah dana dan waktu kami memilih UNY karena lebih dekat
dengan Semarang” kata Nawang, mahasiswi BSI UNNES sebagai anggota divisi departemen
pendidikan HIMA BSI 2013.
Acara ditutup dengan hiburan tiga buah lagu
yang dibawakan oleh Sasmita KMSI, dilanjutkan dengan pemberian kenang-kenangan dari
UNY untuk UNNES dan sebaliknya UNNES memberikan kenang-kenangan untuk UNY.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar