HARI itu
Sabtu (16/2) kami berangkat pukul 10.20. Meski luput dari waktu yang ditentukan,
sesampainya di Parangtritis sekumpulan pemuda itu tidak terlalu siang hingga di
sana. Dari Kampus Karangmalang memang tidak jauh-jauh amat. Belasan pemuda itu
berangkat dengan mengendarai motor, membawa perlengkapan seadanya; kayu,
jagung, ubi, telo dan lainnya.
Tidak seperti
tahun 2011 yang lalu, seluruh peserta Musyang LPPM Kreativa berangkat dengan
mengendarai bus mini. Menurut Lisna Mutia Kartika, “Dana untuk tahun ini belum
cukup. Sebab, pengeluaran untuk periode ini dapat dibilang banyak,” tutur Pimpinan
Umum LPPM Kreativa tersebut. “Dapat dibilang, pengeluaran yang paling banyak
adalah ongkos bus. Lebih baik kita manfaatkan untuk keperluan lainnya,”
lanjutnya kemudian dengan wajah meyakinkan.
Pukul 11.23
agenda pembagian kamar. Sely I dan Nuri Riantini, selaku Sie
Acara mengondisikan pembagian kamar untuk peserta Musyang. Kami sampai di
sebuah losmen yang berhadap-hadapan dengan jalan raya dan berada di utara jalan
raya. Di depan losmen ada mushala tempat kami shalat dan di sebelahnya terdapat
sebuah pendopo yang tidak bisa kami tempati. Losmen kami, tak jauh juga dengan
pantai yang nantinya akan menjadi tempat agenda kami selanjutnya.
Di dalam juknis, agenda Musyang sampai besok siang
sekitar pukul 10.00. Sie Acara sudah menagendakan untuk besok ada senam, game
dan jumpa wisata. Agenda itu untuk menutup acara Musyang LPPM Kreativa.
Zhuhur tiba, dan adzan berkumandang di udara. Waktunya
telah sampai pada agenda pokok yang pertama setelah sampai di Losmen
Parangtritis. Sie Perkap menyiapkan perlengkapan untuk evaluasi kru magang. Kelompok
pertama menunjukkan hasil kerjanya berupa buletin harian dengan nama “Oase” dan
kelompok kedua menunjukkan hasil kerjanya berupa buletin yang diberi nama “Line”.
Masing-masing mempunyai kekurangan dan kelebihan. Semacam ini, lazim terjadi
karena kru magang baru beberapa masuk seleksi di Kreativa.
Diskusi
karya kru magang memakan waktu yang amat lama. Presentasi mereka berkualitas dan tanggapan juga
demikian kuat. Tak terasa, waktu untuk Ishoma diundur demi memperlancar
diskusi.
Sosialisasi
Divisi LPPM Kreativa dimulai saat matahari tinggal sejengkal ke bumi. Setelah itu,
hiburan dan senja keakraban diselenggarakan di pantai untuk melihat sunset
bareng-bareng. Persis dengan Musyang di tahun sebelumnya, game yang dimainkan
itu-itu saja. Tak ada kecemasan, bagaimana peserta merasa bosan? Ternyata, seluruh
peserta Musyang tak ada yang bosan.
Malam Pertama
Tepat pukul
19.30 seluruh kru mempersiapkan pelantikan terhadap kru magang. Prosesi diselenggarakan
di bibir pantai. Seluruh kru magang digiring ke pantai yang berjarak 400 m dari
losmen dengan mata tertutup. Di bibir pantai yang petang hanya obor-obor
menjilat-jilat. Obor-obor yang menderu menjadi saksi satu-satunya cahaya saat
itu. Lisna Mutia Kartika membacakan sumpah dan ikrar yang kemudian diikuti oleh
seluruh kru magang. Sebagai pengesahan, kartu pers dikalungkan ke tiap kru
magang dan yang dinyatakan lolos.
Selang beberapa
saat dan setelah kembali ke losmen, Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) per-divisi
langsung dimulai. Divisi Litbang mewakilkan Okta Adetya menyampaikan beberapa
hal terkait dengan program yang berjalan dan tidak berjalan. Dari Divisi
Perusahaan diketuai oleh Yulian Erny, mahasiswa semester 6 ini banyak menerima
kritikan mengenai sirkulasi Jurnal yang lamban. Nasib Perusahaan juga akhirnya
kembar dengan Divisi Redaksi yang menerbitkan Buletin Aksara hanya 4 kali dalam
setahun dan edisi Ospek 5 kali cetak. Rio Anggoro Pangestu mengakui, “Jujur ini
adalah kesalahan dari kru sendiri yang gagal di bidang manajemennya. Akibatnya,
naskah banyak nganggur dan masuk Kreativa Online.” Mawaidi selaku pimpinan
redaksi menambahkan, “Tertundanya Aksara terbit (waktu itu bulan November)
karena terjadi kekeliruan pertanggungjawaban rubrik, jadi sampai pada deadline
ada satu rubrik yang belum sampai di meja redaksi.” Nasib serupa yaitu di
Divisi PSDM. Presentasi diwakili oleh dua orang yaitu Sely I dan Emy sebagai
kadivnya. Beberapa kritik mengenai kegiatan yang hampa follow up-nya menjadikan
kegiatan hanya sebagai agenda semata tanpa tindak lanjut apa pun.
Malam itu,
kegiatan paling mengasyikkan adalah bagian LPJ. Pukul 23.00 diskusi belum
selesai. Sedangkan kru magang mulai banyak mengantuk. Tentu semangat dan gairah
tak gampang lentur karena senior LPPM Kreativa, Latif Pungkasniar turut berpartisipasi
penuh dalam proses LPJ. “Seluruh divisi di Kreativa adalah penting. Terutama PSDM
selaku lumbung nyawa sebuah organisasi. Perusahaan sebagai divisi yang bekerja
di bidang sirkulasi dan pemasaran jurnal. Litbang kekuatannya ada pada sebesar
kuat dan banyaknya jaringan yang sudah di dapatkan. Tentu, orang-orang yang
berada di dalamnya adalah orang yang lincah dan kompeten. Sedangkan Redaksi,
tempat memproduksi buletin dan jurnal, juga berbagai agenda utama pers di
dalamnya,” kata Latif saat mengomentari presentasi.
Di puncak
malam, agenda penghujung malam pertama adalah pemilihan pimpinan umum LPPM
Kreativa periode 2013-2014. Setiap angkatan mempunyai perwakilan seperti
angkatan 2011, di antaranya Aisha SR, Yeni, Sely I dan Mawaidi. Sedangkan angkatan
tahun 2010 yaitu Emy Lestari Istianah dan Okta Adetya. Kemudian, Tim Formatur
memilih tiga kandidat yang layak dicanangkan sebagai pimpinan umum. Ketiga di
antaranya yang terpilih adalah Sely I, Emy Lestari Istianah dan Okta Adetya.
Ketiga kandidat
yang telah mendapat kepercayaan dari Tim Formatur akhirnya melakukan beberapa
orasi dan visi misi terkait masa depan LPPM Kreativa. Saat itu, sebenarnya tak
ada di tiga kandidat tersebut yang percaya diri menjadi pimpinan di Kreativa. Hal
itu lantaran banyaknya job di luar Kreativa, seperti Emy dan Adetya yang
menghadapi KKN dan Sely I sebagai marketing tunggal di sebuah perusahaan. Namun,
pilihan dan suara hati kru Kreativa tak meleset. Dari tiga kandidat yang
terpilih sebagai Pimpinan Umum LPPM Kreativa periode 2013-2014 adalah Emy
Lestari Istianah, mahasiswa jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.
Tentu,
terpilihnya Emy Lestari Istianah menjadi kebanggaan tersendiri di intern
Kreativa. Lima tahun berturut-turut Kreativa diemban oleh sosok seorang perempuan
yang kemampuannya tidak diragukan. (die)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar