Label

Kamis, 26 Februari 2015

Minimnya Sosialisasi Beasiswa PPA/BBM

Gencarnya berita penghapusan beasiswa PPA BBM membuat mahasiswa terusik, khususnya warga FBS. Beasiswa yang dikelola Dikti tersebut sangat diharapkan oleh mahasiswa FBS, karena beasiswa PPA BBM memberikan kuota yang cukup banyak. FBS mendapat kuota sebanyak 388, dengan rincian 194 untuk PPA dan 194 untuk BBM.

Mengenai kebijakan penghapusan beasiswa PPA BBM, belum ada kejelasan yang pasti sebab dari pihak yang bersangkutan belum berani mensosialisasikan informasi yang didapatkannya, “Kami sosialisasinya menungggu surat resmi, kita tidak berani menyampaikan sebelum ada kepastian.” Tutur Ibu Kun Setyaning Astuti, M.Pd selaku Wakil Dekan III FBS.

Senada dengan Ibu Kun, Novia Kurniawati selaku ketua IMPB (Ikatan Mahasiswa Penerima Beasiswa) 2014 juga belum dapat berkomentar banyak mengenai penghapusan beasiswa PPA BBM.“Harus ada sumber yang pastikan? Jangan asal kata ini itu, kami belum berani.”


Mahasiswa yang bergantung pada beasiswa PPA BBM ini membutuhkan kepastian dari pihak kampus, karena memang tak dapat dipungkiri bahwa sebagian besar mahasiswa membutuhkan dana tersebut sebagai penunjang kebutuhan. Bukan hanya itu, beasiswa PPA BBM juga dapat diartikan sebagai penghargaan atas prestasi yang diraih bagi mahasiswa. “Saya juga belum bisa komentar dihapus atau tidak, soalnya pihak Subag Kemahasiswaanpun belum tahu secara pasti, tapi saya tetap berharap tetap ada, karena jujur beasiswa PPA sangat membantu saya.” Tutur Atika Nur Farida salah satu penerima beasiswa tersebut.

Sosialisasi mengenai beasiswa di FBS memang memprihatinkan, karena mahasiswa harus update sendiri di papan pengumuman PLA atau menanyakan langsung ke Subag Kemahasiswaan. “Kalau dari FBS tidak ada sosialisasi beasiswa, harusnya ada sosialisasi beasiswa. Jadi tidak hanya sosialisasi PKM (Program Kreatifitas Mahasiswa), meskipun PKM menjadi syarat mendaftar beasiswa PPA BBM.” Terang Novi.

Banyak mahasiswa FBS yang mengalami kesulitan mencari info mengenai beasiswa, hal ini juga diungkapkan oleh Atika, “Ya saya dan teman-teman berharap ada kepastian dulu dari pihak kampus, kalau memang tetap ada, kapan pelaksanaannya. Jadi, kita bisa mempersiapkan syarat-syaratnya lebih awal, tapi kalau memang keputusan dari atas resmi dihapuskan ya kami meminta solusi dari pihak kampus bagaimana alternatifnya bagi kami yang masih membutuhkan beasiswa.”.

Oleh karena itu, IMPB yang banyak bergerak di bidang sosial mengadakan talkshow yang membahas beasiswa. Dalam acara tersebut, IMPB mengundang Dr.Kun Setyaning Astuti, M.Pd selaku WD III dan Roni Kurniawan Pratama selaku ketua BEM 2014, “Sebenarnya talkshow pada tanggal 20 Februari kami mau membahas masalah ini, tapi kami sendiri belum dis­kusi dengan Ibu Kun Setyaning, takutnya nanti malah sudah gencar-gencar ternyata isu belaka.” Ujarnya saat ditemui pada Jumat (13/02).

Dari DPM (Dewan Perwakilan Mahasiswa) sendiri sudah mempunyai rencana untuk lebih mensosialisasikan beasiswa khususnya beasiswa PPA BBM. “DPM mempunyai proker untuk mengadakan advokasi tentang beasiswa PPA BBM, namun masih perlu meminta persetujuan dari pihak fakultas.” Tutur Mela Melinda ketua DPM FBS 2015.(Ovi/Ambar)

Tidak ada komentar: