Label

Kamis, 01 Oktober 2015

PKM; ANTARA NIAT DAN TERPAKSA

Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) merupakan suatu program yang diadakan oleh Dikti yang bertujuan untukmenumbuh kembangkan minat mahasiswadi bidang penelitian yang berkualitassehingga dapat dipublikasikan. PKM yang lolos seleksi, proposal penelitiannya akan dibiayai oleh Dikti dan mahasiswa juga berkesempatan untuk ikut ajang bergengsi di kalangan mahasiswa yaitu Pimnas.
Desy Lupitasari selaku ketua Limlarts mengatakan, “Masing-masing mahasiswa membuat proposal pengajuan sebuah gagasan kepada negara, yang nanti ketika lolos akan didanai minimal empat juta rupiah dan maksimal 12,5 juta rupiah untuk diterapkan.” Prosedur pengumpulan proposalPKM, FBS masih menginduk pada universitas.Berbeda dengan dua tahunyang lalu, mahasiswa memiliki otoritasuntuklangsung mengirimkan proposalnya ke Dikti. Sedangkan sekarang mahasiswa harusmelewatitahap seleksi di tingkat universitasterlebih dahulu.
FBS bekerja sama denganLimlarts menyeleksi proposal PKM mahasiswa yang akan diajukanke Dikti. “Dua tahun belakangan ini kami bekerja sama denganLimlarts, kita berkoordinasi denganmahasiswa karena sebenarnya aktornya adalah mahasiswa. Jadi mahasiswa aktif untuk mengajukan proposal dan dikelola oleh Limlarts,” terang Dr. Kun Setyaning Astuti,M.Pd. selakuWakil Dekan III FBS. Selain itu, fakultas juga menyediakan fasilitas penunjang terutamadana, juga dosen pembimbing dan narasumber.
Sementara itu, statistik mahasiswadi FBS yang mengajukan proposal cukupbanyak.Tahun lalu pihak Fakultas menerimasekitar 200 proposal, tapi yang berhasil di-upload hanya 26 proposal dan yang disetujui untuk didanai Dikti hanya tujuh proposal. PKM tahun 2014 FBS hanyamengirimkan satu proposal ke universitas.“Dari tahun ke tahun FBS selaluada yang hingga lolos Pimnas. Baru tahun ini tidak ada,” sesal Desy.
Tidak lolosnya FBS hingga Pimnas disebabkan karena adanya perubahan peraturan yang tidak banyak diketahui oleh mahasiswa, “Mulai tahun lalu sistemnya baru, biasanya kan mahasiswa mandiri langsung upload ke Dikti.” Pungkas Desy. Sebelumnya mahasiswa bisa langsung meng-upload, tetapi mulai tahun lalu harus memakai password dari universitas sehingga mahasiswa harus mendapat username terlebih dahulu baru dapat meng-upload proposal PKM.
Selain itu, sosialisasi yang kurang antarauniversitas dengan mahasiswa terutama mahasiswa FBS menjadi penyebab menyusutnya proposal PKM ke universitas. Hal ini ditegaskan dengan pernyataan dari Kun Setyaning Astuti, “Jadi ada miss komunikasi antara universitas dengan mahasiswa, karena dari universitas sosialiasasinya terhambat. Itu untuk FBS sendiri, kalau fakultas lain kurang tahu.” Keterlambatan mahasiswa untuk mendapatkan username juga disebabkan oleh pengembalian proposal PKM oleh reviewer dari universitas yang mepet, sedangkan mahasiswa harus merevisi proposal yang sudah di-review. Akibatnya mahasiswa hanya memiliki sedikit waktu untuk memperbaikinya.
Jumlah pengajuan proposal PKM di FBS secara kuantitatif besar, tetapi dari segi kualitatif kurang mendukung. Beberapa pelamar hanya memenuhi kewajiban mengajukan proposal demi mendapatkan beasiswa. Pernyataan ini selaras dengan pernyataan Sulistyowati mahasiswa PBI 2013, “Saya mengajukan proposal PKM karena kalau ingin mendapatkan beasiswa harus membuat proposal PKM. Siapa tahu lolos.”
Desy menambahkan, “Sebenarnya teman-teman FBS punya potensi, tapi tidak bisa sendiri. Disarankan satu kelompok beda jurusan dan beda angkatan. Mending kita langsung pentas yang hasilnya cetho capeknya, dari pada nulis yang hasilnya masih ngawang. Emang susah kalau bukan passionnya.”


Henggar Sulistyowati

Tidak ada komentar: