Selasa
malam, 21 April 2015, Pendopo Tejakusuma dipadati mahasiswa FBS yang akan
mengikuti acara diskusi Sewon
(Selasa Kliwon). Sewon merupakan program kerja baru BEM 2015 yang dicetuskan ketika debat
pemilihan ketua BEM oleh Agus Setiawan sebagai ketua BEM dan Tejo Mukti Wibowo sebagai wakil
ketua BEM. “Selasa
Kliwon” diambil dari filosofi
Jawa yang mengatakan bahwa pada malam Selasa Kliwon tidak baik bermain sendiri,
lebih baik bermain beramai-ramai. Berangkat dari filosofi tersebut, BEM membuat
agenda Sewon ini untuk berkumpul guna
mempererat hubungan antarwarga FBS. Acara ini merupakan salah satu rangkaian Open House BEM 2015 yang sudah dimulai
sejak tanggal 4 April 2015 dan akan berakhir
dengan malam puncak pada tanggal 8 Mei 2015.
“Wanita Dalam Balutan Sejuta Karya” merupakan
tema yang diangkat dalam agenda Sewon. BEM bekerja sama dengan Seruker
menampilkan berbagai jenis lukisan wanita sebagai bentuk apresiasi terhadap
wanita. Jadi, selain sebagai wadah bersilaturahmi, Sewon juga digunakan sebagai
peringatan Hari Kartini. Sayangnya, acara yang disajikan lebih banyak
menampilkan hasil karya laki-laki daripada karya perempuan. Hal tersebut tentu
tidak sesuai dengan tema yang diusung.
Persiapan acara ini sejak
akhir Maret. Budaya
FBS yang bersifat kekeluargaan sangat mendukung berlangsungnya acara. Terdapat beberapa Ormawa
yang ikut meramaikan acara yakni EDSA musik, KRS (Kajian Rabu Sore), KMSI, dan
Misbah dari PBSI. Acara ini diakhiri
dengan diskusi yang melibatkan semua Ormawa FBS. Hal ini bertujuan untuk saling bersikap terbuka dan berharap dapat
memecahkan masalah bersama. Wendi Nur Cahyono,
ketua panitia Sewon, mengungkapkan
bahwa rencananya tahun ini akan diadakan Sewon hingga 6 kali , namun tergantung
kondisi kedepannya.
Melalui acara ini, diharapkan
FBS semakin erat untuk
menuju FBS selaras. Seperti yang diungkapkan Agus Setiawan, ketua BEM FBS 2015,
“Diharapkan kedepannya FBS semakin selaras dalam
kegiatan atau dalam bentuk apa pun itu. Baik itu koordinasi dengan Dekanat,
dengan sesama mahasiswa atau dengan mahasiswa non ormawa.” Hal serupa juga
diungkapkan Wendi,
“Kedepannya mudah-mudahan sewon ini bisa lebih merekatkan hubungan antarormawa
serta kita bisa mengasah lagi kreatifitas dan kekritisan kita mengenai
fenomena-fenomena kebudayaan kita ini.”, ungkapnya. (Ambar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar