UNY-Ada
yang berbeda di Stage
Tari FBS kemarin malam, Selasa (15/5). Puluhan kursi terjajar rapi
dan panggung dihiasi dengan dekorasi yang memikat. Beberapa panitia
pun nampak lalu lalang dengan kesibukan mereka. Namun itu hanya
sebagian kecil dari persiapan yang terlihat untuk salah satu agenda
besar milik Badan Eksekutif Mahasiswa FBS UNY, yaitu malam puncak
Open House.Ya,
Open House.
Berkolaborasi dengan beberapa ormawa di FBS, BEM menyuguhkan
penampilan-penampilan yang menghibur tamu undangan dan seluruh
penonton yang hadir.
Pukul
19.50 wib, saat kursi penonton mulai terisi penuh, lampu di ruang
stage
tari dipadamkan. Pelan-pelan terdengar alunan khas musik tradisional
Bali yang bersemangat dan mengundang rasa penasaran pengunjung yang
hadir. Tampaklah tiga penari di atas panggung ketika tirai dibuka
dan cahaya lampu menerangi stage. Mereka membawakan tari Bali yang
menjadi pembuka acara pada malam itu.
Selain
tarian, Open House
juga diwarnai dengan pertunjukkan musik, teater, pembacaan dan
musikalisasi puisi, pengumuman pemenang lomba futsal, serta pembagian
doorprize.
Para performer pun sempat mengguncang panggung dengan permainan
musik kontemporer.
Namun,
hal yang menjadi pusat perhatian utama sejak acara dimulai adalah
dekorasi background
panggung itu sendiri. Ada sebuah lingkaran besar yang diikat puluhan
tali rafia disekellilingnya, tali-tali itu membiaskan cahaya lampu
panggung yang menyorotinya menjadi gelombang-gelombang warna bak
pelangi. Ibu wakil Dekan III pun sempat menyampaikan kekaguman beliau
terhadap desain tersebut dalam sambutan yang beliau berikan. Desain
tersebut melambangkan bagaimana perbedaan-perbedaan yang ada di FBS
dapat bersatu, seperti yang diungkapkan Ketua BEM FBS dalam
wawancara, “ Soal background,
itu karya dari teman-teman Seruker. Desain itu mencerminkan
masyarakat FBS yang multikultural namun tetap bisa menjadi satu.”
“Acaranya asik sih, cuma
ada yang terasa kurang nendang
aja. Pas awal acara penampilan-bagus, tapi makin lama
makin ngebosenin. Aku disini sampai acara selesai karena nunggu band
penutup, tapi agak mengecewakan juga.” Tutur Satwika, mahasiswi PBI
2010.
Open house ini juga dihadiri oleh perwakilan BEM fakultas di UNY. Mas Arda,
begitu ketua BEM FBS 2012 ini biasa disapa, mengatakan bahwa ia
tidak menyangka kerja keras panitia dapat terbayar, ormawa-ormawa
lain pun tampil dengan maksimal diatas panggung. Mas Arda juga
berharap acara-acara yang akan digarap kedepan bisa lebih bagus lagi.
6 komentar:
maksute tidak benar-benar memainkan alat musik ki opo e?mbok pikir ki cah BEM lipsync po pye e?
"Pengurus BEM 2012 pun sempat mengguncang panggung dengan permainan musik kontemporer meski mereka tidak benar-benar memainkan alat musik."
ada yg bisa menjelaskan maksud dari kalimat diatas???
sebaiknya sebelum menulis, Reporter harus klarifikasi kebenarannya.
Kata-katanya bagus banget. Sepertinya yang menulis seperti itu tidak benar-benar melihat dengan mata kepala mereka sendiri.
Apakah si penulis tersebut pernah melihat dengan jelas seperti apa persiapan penggurus BEM 2012 untuk pertunjukan mereka tersebut.
*Pastinya kagak.
mohon maaf untuk kesalahan redaksional yang ditulis oleh reporter kami. untuk pembenahan tata tulis sudah kami lakukan. semoga kejadian ini dapat menjadi pelajaran bagi kami untuk lebih berhati-hati lain waktu. Terma kasih atas krtk dan masukannya
Belajar lagi ya, masih banyak ejaan dan logika tulisan yang belum pas. Fairness, cover both side, balance..
seorang yang terpelajar harus adil sejak dalam pikiran, apalagi perbuatan (mbah pram)
Posting Komentar