Rizky Eko Laksono, Maba Fakultas Bahasa dan Seni telah pulang ke
sisi Allah Swt. Mahasiswa Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia tersebut
meninggal dikarenakan kecelakaan lalu lintas Simpang Empat Condongcatur Gejayan
Depok Sleman, Rabu (8/8).
Kecelakaan yang menimpa Rizky bermula saat ia sedang melaju
menggunakan motor Honda Revo AE 3984 XL. Sedangkan, dari arah yang sama, bus
bernopol AB 7313 JN yang disopiri Yudi Antoni (33) warga Cangkringan Sleman.
Sebab itulah, Rizky yang terlalu dekat jaraknya menyenggol badan bus.
Keluarga Rizky setelah ditemui oleh Aksara mengaku,
mengetahui kabar tentang Rizky yang kecelakaan dari salah satu polisi asal Pacitan sendiri. “Yang
menolong pertama kan polisi yang asalnya dari sini, Pacitan. Terus, telepon ke
rekan di sini, terus ngasih kabar ke istri saya. Terus saya telepon ke Pak
Polisi tadi bahwa, Ananda Rizky kecelakaan.” Tutur Heru Setyoko (40), paklik korban. Beliau juga mengungkapkan bahwa ibu korban terus saja menangis, keluarga
sendiri tidak memiliki firasat apapun.
Panitia Ospek FBS baru mengetahui salah satu Mabanya kecelakaan dan
meninggal dunia pada Rabu (8/8) sekitar pukul 21.00. Sementara waktu peristiwa
kecelakaan yang menimpa Rizky pada Rabu (8/8) sekitar pukul 05.45 yang hendak
berangkat mengikuti Ospek.
Suasana Kampus Ungu yang sedang melaksanakan Ospek Fakultas hari
kedua itu pun turut berduka cita. Segenap panitia memakai atribut pita hitam
sebagai tanda belasungkawa atas kepergian lelaki periang tersebut. Bagi peserta
Ospek muslim, panitia mengajak Maba ke Masjid Mujahidin untuk melaksanakan shalat ghaib, dan bagi
peserta Ospek non muslim, panitia memusatkan
mereka di
Cine Club.
Kamis (9/8) BEM FBS mengagendakan takziah ke rumah duka, di Pacitan Jawa Timur
dan berangkat sekitar pukul 11.00. Sebagaimana diungkap oleh ketua panitia Ospek FBS, bahwa upaya untuk mengenang kepergian Rizky dilakukan dengan cara mengadakan religius input
dan sebagian panitia juga melakukan
takziah ke Pacitan.
Selain dari perwakilan panitia, pihak dekanat juga meminta
perwakilan satu dari fakultas untuk takziyah ke
Pacitan. “Ketika kami sudah tahu bahwa, saudara Rizky itu meninggal dunia,
wafat, akibat kecelakaan lalu lintas. Maka tentu saja kami prihatin. Dan
selanjutnya, insya Allah hari ini ada wakil dari fakultas untuk takziah ke
sana,” ungkap Dekan FBS, Prof. Dr. Zamzani, M.Pd setelah ditemui di ruangannya
oleh Aksara.
Kepergiannya Rizky tidak hanya menjadi kabar duka bagi teman
dekatnya saja. Pemandu gugus Tambo, Rizky Prasetya berujar, “Sebagai Maba dia
itu orangnya tahu diri. Maksudnya, sebagai Maba dia bukan orang yang mencari
muka atau gaya. Nurut lah, anaknya nurut. Karena kita belum terlalu dekat,
apalagi baru dua hari. Karena kehilangan dia pun kita semacam shock.”
Pihak keluarga setelah ditemui oleh Aksara dan ditanyakan
mengenai Rizky menyatakan, “Kalau orangnya sih pendiam, kalau nakal sih, ya
sebagai remaja orang mungkin bilang wajar. Kadang ya, dua kali ini pernah
kecelakaan. Naik motor sewaktu masih SMK di Pacitan. Dan yang kedua, ini.”
Tutur Heru Setyoko, paklik Rizky.
Berkaitan dengan kejadian yang menimpa Rezky, Dekan
FBS menghimbau supaya mahsiswa lebih berhati-hati dan disiplin dalam berlalu
lintas. “Tentu saja ini persoalannya banyak. Terutama
disiplin untuk berlalu lintas. Itu saya kira, kita tahu dan Anda saya yakin ketika
pagi-pagi, sudah di perempatan jalan yang ber traffic light itu, sudah
tidak dihiraukan lagi oleh pengguna jalan. Sehingga persoalannya adalah
disiplin kita untuk berlalu lintas itu, apalagi kendaraan angkutan umum
itu ya, berhenti kan sembarang tempat. Banyak aspek yang sebenarnya menyebabkan
peristiwa seperti itu dan terutama telah (terkait-red) human error yang tidak taat pada aturan
pada berlalu lintas itu. Sehingga saya itu tidak berani berkendaraan dengan
memperhitungkan waktu” (Mawaidi)
3 komentar:
Innalilahi wa innailaihi ro’jiun
semoga segala amal ibadahnya diterima disisi Allah SWT dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan.
Amin.
amin...
Dia telah menjemput impiannya..Tenang disurga yaa. Tersenyum disana
Posting Komentar