Label

Rabu, 24 April 2013

GELARAN STAND UP COMEDY UGM


Sabtu (13/4) 3500 penonton memadati Gedung Graha Shaba Pramana sejak pukul 19.00 WIB. Dalam rangka memperingati Dies Natalis ke – 38, Program Diploma Sekolah Vokasi Ekonomika dan Bisnis bekerja sama dengan Arpro Buana Lestari Jogja menggelar Stand Up Comedy dengan tema “Battle of Republic”.

Stand up comedy menjadi acara yang sudah dipersiapkan setahun untuk merayakan Dies Natalis Vokasi ,’’ujar bapak Arya selaku penanggung jawab acara ini.

Acara dipandu Gareng Rakasiwi dan dibuka oleh Direktur Sekolah Vokasi, dilanjutkan dengan open mic dari beberapa staf pengajar di antaranya Wikan Sakarinto, pengajar dari Teknik Mesin SV UGM, Herman Legowo, dosen FEB UGM, serta Dekan Fakultas Biologi, Suwarno. Selain itu, juga ada Das Salirawati, dosen Teknik Kimia UNY yang berhasil mengocok perut penonton dan mendapat ribuan tepuk tangan. Beliau telah melalang buana di berbagai stasiun televisi swasta untuk open mic.

Biasanya kalau di kampus, saya dipanggil bu Das, kalau di acara stand up dipanggil Wati Salsabila dan fans-fans saya memanggil saya Daster”, ujar Wati Salsabila. Beliau sukses membuat penonton terpingkal-pingkal, karena materi yang beliau berikan masih fresh dan berhubungan dengan kebiasaan mahasiswa.


“Saya bangga menjadi wakil dari kampus di Yogya yang menyandang predikat negeri kedua setelah Universitas Islam Negeri Sunan Kali Jaga (UIN), UGM kan swasta nggak ada tulisan negerinya juga” ucap Wati disambut tepuk tangan dan gemuruh tawa dari penonton.

Lain dengan Das Salirawati, Mahfud MD tidak terlalu sukses untuk ber open mic di depan ribuan penonton, “Saya lebih deg-degan ketika saya harus membuat kalian tertawa, daripada berbicara saat sidang”, ujar Mahfud MD.

Open mic selanjutnya diberikan kepada Fico Fachriza, salah satu comic yang terkenal sukses mengguncang GSP dengan materinya. Sementara itu, Anggito Abhimanyu, Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umroh Kementrian Agama mengatakan Saya mending  main flute daripada harus open mic”

Berbeda dengan comic sebelumnya, Kemal Pahlevi tampil nyentrik, dengan gaya khas, mengenakan jaket dan topi terbalik, diamelempar senyum ke seluruh penonton dan disambut dengan tepuk tangan yang sangat meriah, ia bangga dengan antusias warga Jogja yang mau merelakan uangnya untuk menonton stand up comedy ini.

Dan di akhir, Pandji Pragiwaksono yang ditunggu – tunggu oleh penonton untuk open mic membuat banyolan dengan penonton. Kritikan terhadap SBY yang mengaktifkan akun Twitter juga menjadi materinya. Tiket nonton seharga 50k hingga 150k ini terbayarkan dengan penampilan para comic yang membuat penonton terpingkal-pingkal. (Dyotra/…)

Tidak ada komentar: